Berita Seputar Tawuran Pelajar
Bismillah was shalatu was salamu âala rasulillah, wa baâdu
Bad news is good news, itulah prinsip berita. Peristiwa pembacokan seorang siswa SMA Yayasan Karya 66 (Yake) menjadi headline berita hampir di berbagai portal warta. Yang sangat disayangkan, sebab kematian siswa itu adalah tawuran antar-siswa SMA.
Kita tidak akan membahas dari sudut pandang pendidikan. Karena kita sepakat, menteri pendidikan tidak layak disudutkan kerena peristiwa ini. Kita juga tidak membahas dari sisi politik. Karena kejadian ini tidak memiliki korelasi langsung dengan pemerintah. Kita jadikan peristiwa ini sebagai bagian masalah umat. Sehingga masing-masing bisa mengambil ibrah untuk memperbaiki diri dan lingkungannya.
Islam sebagai agama rahmah sangat menghargai nyawa manusia. Saking berharganya, nyawa seorang muslim itu lebih bernilai dari pada dunia di sisi Allah taâala. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu âanhu, bahwa Nabi shallallahu âalaihi wa sallam bersabda,
ÙÙزÙÙÙاÙ٠اÙدÙÙÙÙÙÙا Ø£ÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙتÙÙ٠رÙجÙÙÙ Ù ÙسÙÙÙÙ Ù
âSesungguhnya hancurnya dunia, itu lebih ringan di sisi Allah, dari pada terbunuhnya seorang muslim.â (HR. Nasaâi 3987, Turmudzi 1395, dan dishahihkan Al-Albani)
Karena itulah, islam melarang keras umatnya untuk melakukan segala tindakan yang bisa menghilangkan nyawa sendiri atau orang lain, kecuali karena alasan yang dibenarkan secara syariat, seperti jihad di jalan Allah taâala. Jihad menjadi salah satu alasan bolehnya mempertaruhkan nyawa, mengingat manfaatnya yang sangat besar. Untuk itulah, orang yang mati karena jihad di jalan Allah mendapat gelar kehormatan sebagai syahid.
Tentu saja, untuk bisa disebut jihad di jalan Allah, harus memenuhi segala persyaratannya. Sehingga tidak semua kasus hilangnya nyawa seorang muslim, bisa disebut jihad.
Dari Abu Musa Al-Asyâari radhiyallahu âanhu, bahwa ada seorang dari pelosok yang datang kepada Nabi shallallahu âalaihi wa sallam dan bertanya tentang orang yang berperang agar disebut pemberani, atau berperang karena fanatisme, atau karena riya (mengharap pujian), manakah diantara mereka yang di jalan Allah. Beliau bersabda,
Ù ÙÙÙ ÙÙاتÙÙÙ ÙÙتÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ùة٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙعÙÙÙÙÙا ÙÙÙÙÙÙ ÙÙ٠سÙبÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ
âSiapa yang berperang agar kalimat Allah ditinggikan maka dia di jalan Allah.â (HR. Bukhari & Muslim)
Menilik kriteria di atas, kita tentu sepakat bahwa tawuran bukan termasuk jihad fi sabilillah. Rasanya belum pernah kita jumpai ada orang yang tawuran dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Kalaupun ada, itu karena kesalah-pahaman dengan makna meninggikan kalimat Allah. Di saat itulah, darah korban bisa jadi sia-sia. Tidak bernilai sebagai jenazah yang terhormat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu âanhu, Nabi shallallahu âalaihi wa sallam,
Ù Ù Ùات٠تØت راÙØ© ع٠ÙØ© Ùغضب ÙØ¹ØµØ¨Ø©Ø Ø£Ù Ùدع٠إÙÙ Ø¹ØµØ¨Ø©Ø Ø£Ù ÙÙصر Ø¹ØµØ¨Ø©Ø ÙÙتÙØ ÙÙتÙØ© جاÙÙÙØ©
âSiapa yang berperang karena sebab yang tidak jelas, marah karena fanatik kelompok, atau motivasi ikut kelompok, atau dalam rangka membantu kelompoknya, kemudian dia terbunuh, maka dia mati jahiliyah.â (HR. Muslim 1848).
Yang dimaksud mati jahiliyah adalah mati dalam kondisi fasik (melakukan dosa besar).
Untuk membuat jera agar kaum muslimin menghindari tindakan tidak produktif semacam ini, Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bahkan memberikan ancaman neraka,
Ø¥ÙØ°Ùا اÙتÙÙÙ٠اÙÙ ÙسÙÙÙÙ ÙاÙ٠بÙسÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ùا ÙÙاÙÙÙاتÙÙÙ ÙÙاÙÙ ÙÙÙتÙÙÙÙ ÙÙ٠اÙÙÙÙارÙ
âApabila ada dua orang muslim yang saling adu pedang maka si pembunuh dan korbannya sama-sama di neraka.â
Para sahabatpun terheran mendengar hadis ini. Mereka bertanya, mengapa yang dibunuh juga di neraka? Nabi shallallahu âalaihi wa sallam menjawab,
Ø¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙاÙÙ ØÙرÙÙصÙا عÙÙÙÙ ÙÙتÙÙ٠صÙاØÙبÙÙÙ
âKarena dia juga ingin membunuh saudaranya.â (HR. Bukhari 31 dan Muslim 2888).
Sungguh sangat memprihatinkan. Siswa SMA yang punya hobi tawuran, masyarakat kampung yang suka tawuran, segera tinggalkan kebiasaan buruk anda.
Hati-hati dengan Darah
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu âanhuma, bahwa Nabi shallallahu âalaihi wa sallam bersabda,
ÙجÙØ¡ اÙÙات٠ÙاÙÙ ÙتÙÙ ÙÙ٠اÙÙÙا٠ة ٠تعÙ٠برأس صاØب٠ÙÙÙÙ: رب س٠Ùذا ÙÙ ÙتÙÙÙØ
âOrang yang membunuh dan yang dibunuh akan datang papda hari kiamat dengan menenteng kepala temannya (pembunuh). Dia  (korban) melaporkan: Ya Allah, tanyakan kepada orang ini, mengapa dia membunuhku?â (HR. Ibn majah 2621 dan dishahihkan Al-Albani)
Anda yang saat ini sedang bermusuhan dengan sesama muslim, anda yang saat ini sedang dendam dengan orang lain, jangan sampai punya keinginan untuk membunuh saudara anda. Belum tentu jawaban si pembunuh bisa diterima Allah.
Allahu aâlam.
Oleh ustadz Ammi Nur Baits
Mati Tawuran Pelajar dalam Tinjauan Syariah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar