Awas Syirik!!! (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabat dan seluruh pengikut mereka yang setia. Amma baâdu, sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah. Sebaik-baik jalan adalah jalan Muhammad shallallahu âalaihi wa sallam. Sejelek-jelek urusan adalah bidâah. Dan setiap bidâah pasti sesat.
Para pembaca yang budiman, Allah taâala berfirman di dalam kitabnya yang mulia,
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ Ùا٠ÙÙغÙÙÙر٠أÙÙ ÙÙØ´ÙرÙÙ٠بÙÙÙ ÙÙÙÙغÙÙÙر٠٠Ùا دÙÙÙÙ Ø°ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙ ÙÙØ´ÙاءÙ
âSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan Dia akan mengampuni dosa lainnya yang berada di bawah tingkatannya bagi siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya.â (QS. An Nisaaâ: 116)
Pengertian dan Ruang lingkup Syirik
Syirik adalah menyamakan antara selain Allah dengan Allah taâala dalam perkara yang termasuk kategori kekhususan yang hanya dimiliki oleh Allah taâala saja. Kekhususan Allah itu meliputi tiga hal utama, Pertama; hak rububiyah, seperti mencipta, mengatur alam, menguasainya, mengabulkan doâa dan lain-lain. Kedua; hak uluhiyah, seperti berhak untuk diibadahi, menjadi tujuan doâa, permintaan tolong, permintaan perlindungan, tujuan dalam melaksanakan persembahan atau sembelihan, menjadi tujuan harapan, rasa takut dan kecintaan yang disertai dengan ketundukkan. Ketiga, hak kesempurnaan Nama-nama dan Sifat-sifat, seperti menyandang nama Allah, Ar Rabb dan Ar Rahman, atau memiliki sifat mengetahui yang Gaib, Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, yang tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Jadi kesyirikan itu bisa terjadi dalam hal rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya.
Syaikh Al Albani rahimahullah mengatakan, âBarang siapa yang bisa membersihkan diri dari ketiga macam syirik ini dalam penghambaaan dan tauhidnya kepada Allah, dia mengesakan Zat-Nya, beribadah hanya kepada-Nya dan mengesakan sifat-sifatNya, maka dialah muwahhid sejati. Dialah pemilik berbagai keutamaan khusus yang dimiliki oleh kaum yang bertauhid. Dan barangsiapa yang kehilangan salah satu bagian darinya maka kepadanyalah tertuju ancaman yang terdapat dalam firman Allah taâala, semacam, âSungguh jika kamu berbuat syirik niscaya akan terhapus seluruh amalmu dan kamu benar-benar termasuk orang yang merugiâ. Camkanlah perkara ini, sebab inilah perkara terpenting dalam masalah akidahâ¦â (Al âAqidah Ath Thahawiyah, Syarh wa Taâliq, hal. 17-18) Adapun yang sering disebut dengan syirik saja oleh para ulama maka yang dimaksud adalah syirik dalam hal uluhiyah/ibadah, dan inilah yang akan kita bicarakan sekarang. Yaitu syirik dalam hal ibadah.
Dahsyatnya Bahaya Kesyirikan
Berikut ini beberapa dalil dari Al Quran maupun As Sunnah yang hendaknya kita perhatikan dengan seksama. Dalil-dalil itu akan menggambarkan kepada kita sebuah gambaran mengerikan dan sangat menakutkan tentang dahsyatnya bahaya kesyirikan. Semoga Allah menyelamatkan diri kita darinya.
Pertama, Dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Allah taâala berfirman,
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ Ùا٠ÙÙغÙÙÙر٠أÙÙ ÙÙØ´ÙرÙÙ٠بÙÙÙ ÙÙÙÙغÙÙÙر٠٠Ùا دÙÙÙÙ Ø°ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙ ÙÙØ´ÙاءÙ
âSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan Dia akan mengampuni dosa lain yang berada di bawah tingkatan syirik bagi siapa saja yang dikehndaki oleh-Nya.â (QS. An Nisaaâ: 48 dan 116)
Kedua, Allah mengharamkan surga dimasuki oleh orang yang berbuat syirik. Allah taâala berfirman,
Ø¥ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙØ´ÙرÙÙ٠بÙاÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙد٠ØÙرÙÙ٠٠اÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙ٠اÙÙجÙÙÙÙØ©Ù ÙÙÙ ÙØ£ÙÙÙاÙ٠اÙÙÙÙار٠ÙÙÙ Ùا ÙÙÙظÙÙاÙÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠أÙÙصÙارÙ
âSesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut.â (QS. Al Maaâidah: 72)
Ketiga, seorang musyrik akan kekal berada di dalam siksa neraka. Allah taâala berfirman,
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙÙÙرÙÙا Ù ÙÙ٠أÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙتÙاب٠ÙÙاÙÙÙ ÙØ´ÙرÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙار٠جÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ø®ÙاÙÙدÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙا Ø£ÙÙÙÙÙئÙÙÙ ÙÙÙ Ù Ø´ÙرÙ٠اÙÙبÙرÙÙÙÙØ©Ù
âSesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka Jahannam dan kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelek ciptaan.â (QS. Al Bayyinah: 6)
Keempat, dosa kesyirikan akan menghapuskan semua pahala amal shalih, betapapun banyak amal tersebut. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙÙÙÙد٠أÙÙØÙÙ٠إÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙبÙÙÙÙÙ ÙÙئÙÙ٠أÙØ´ÙرÙÙÙت٠ÙÙÙÙØÙبÙØ·ÙÙÙ٠عÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙتÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙØ®ÙاسÙرÙÙÙÙ
âDan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para Nabi sebelum engkau, âJika kamu berbuat syirik maka pastilah seluruh amalmu akan lenyap terhapus dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.â (QS. Az Zumar: 65)
Kelima, syirik adalah kezhaliman yang paling zalim. Allah taâala berfirman,
ÙÙØ¥ÙØ°Ù ÙÙاÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙاÙÙ ÙÙابÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙعÙظÙÙÙ ÙÙا بÙÙÙÙÙÙ ÙÙا تÙØ´ÙرÙÙ٠بÙاÙÙÙÙÙ٠إÙÙÙ٠اÙØ´ÙÙرÙÙÙ ÙÙظÙÙÙ٠٠عÙظÙÙÙ Ù
âSesungguhnya syirik itu adalah kezhaliman yang sangat besar.â (QS. Luqman: 13)
Allah taâala juga berfirman,
ÙÙÙÙد٠أÙرÙسÙÙÙÙÙا رÙسÙÙÙÙÙا بÙاÙÙبÙÙÙÙÙÙات٠ÙÙØ£ÙÙزÙÙÙÙÙا Ù ÙعÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙتÙاب٠ÙÙاÙÙÙ ÙÙزÙاÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙاس٠بÙاÙÙÙÙسÙØ·Ù
âSungguh Kami telah mengutus para utusan Kami dengan keterangan-keterangan, dan Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca supaya manusia menegakkan keadilan.â (QS. Al Hadiid: 25)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, âAllah memberitakan bahwa Dia mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitabNya agar manusia menegakkan yaitu keadilan. Salah satu di antara keadilan yang paling agung adalah tauhid. Ia adalah pokok terbesar dan pilar penegak keadilan. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat besar. Sehingga syirik merupakan kezaliman yang paling zalim, sedangkan tauhid merupakan keadilan yang paling adilâ¦â (Ad Daaâ wad Dawaaâ, hal. 145)
Keenam, syirik merupakan dosa terbesar. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabatnya yang artinya, âMaukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa yang paling besar?â (beliau ulangi pertanyaan itu tiga kali) Maka para sahabat menjawab, âMau ya Rasulullah.â Lalu beliau bersabda, âBerbuat syirik terhadap Allah dan durhaka kepada kedua orang tuaâ¦â (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketujuh, orang yang berbuat syirik sehingga murtad maka menurut ketetapan syariat Islam dia berhak dihukum bunuh. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âTidak halal menumpahkan darah seorang muslim kecuali dengan satu di antara tiga penyebab: seorang yang sudah menikah tapi berzina, seorang muslim yang membunuh saudaranya (seagama) atau orang yang meninggalkan agamanya sengaja memisahkan diri dari jamaâah (murtad dari Islam).â (HR. Bukhari dan Muslim). Beliau juga bersabda, âBarang siapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia.â (HR. Ahmad dan Bukhari)
Kedelapan, amal yang tercampur dengan syirik akan sia-sia dan sirna sebagaimana debu-debu yang beterbangan disapu oleh angin. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙÙدÙÙ ÙÙÙا Ø¥ÙÙÙÙ Ù Ùا عÙÙ ÙÙÙÙا Ù ÙÙ٠عÙÙ ÙÙÙ ÙÙجÙعÙÙÙÙÙاÙÙ ÙÙبÙاء Ù ÙÙÙØ«ÙÙراÙ
âDan Kami akan hadapi semua amal yang pernah mereka amalkan (sewaktu di dunia) kemudian Kami jadikan amal-amal itu sia-sia seperti debu-debu yang beterbangan.â (QS. Al Furqan: 23)
Kesembilan, orang yang berbuat syirik dalam beramal maka dia akan ditelantarkan oleh Allah. Allah taâala berfirman dalam sebuah hadits qudsi yang artinya, âAku adalah Zat yang Maha Kaya dan paling tidak membutuhkan sekutu, oleh sebab itu barang siapa yang beramal dengan suatu amalan yang dia mempersekutukan sesuatu dengan-Ku di dalam amalnya itu maka pasti Aku akan telantarkan dia bersama kesyirikannya itu.â (HR. Muslim)
Kesepuluh, bahaya syirik lebih dikhawatirkan oleh Nabi daripada bahaya Dajjal. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âMaukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang paling aku khawatirkan mengancam kalian dalam pandanganku dan lebih menakutkan daripada Al Masih Ad Dajjal?â Maka para sahabat menjawab, âMau (ya Rasulullah).â Beliau pun bersabda, âYaitu syirik yang samar. Apabila seseorang mendirikan shalat sambil membagus-baguskan shalatnya karena dia melihat ada orang lain yang memperhatikan shalatnya.â (HR. Ahmad)
Kesebelas, syirik kecil adalah dosa yang sangat dikhawatirkan terjadi pada generasi terbaik yaitu para sahabat radhiallahu âanhum. Beliau shallallahu âalaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya, âSesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil.â Maka beliau pun ditanya tentangnya. Sehingga beliau menjawab, âYaitu riyaâ/ingin dilihat dan dipuji orang.â (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah no. 951 dan Shahihul Jamiâ no. 1551)
Kedua belas, Syirik adalah bahaya yang sangat dikhawatirkan oleh bapak para Nabi yaitu Ibrahim âalaihis salam akan menimpa pada dirinya dan pada anak keturunannya. Allah taâala mengisahkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim di dalam ayat-Nya,
رÙبÙ٠اجÙعÙÙÙ ÙÙÙØ°Ùا اÙÙبÙÙÙد٠آ٠ÙÙا٠ÙÙاجÙÙÙبÙÙÙÙ ÙÙبÙÙÙÙÙ٠أÙÙ ÙÙÙعÙبÙد٠اÙØ£ÙصÙÙÙا٠Ù
âDan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada arca-arca.â (QS. Ibrahim: 35)
Ibrahim At Taimi mengatakan, âLalu siapakah orang selain Ibrahim yang bisa merasa aman dari ancaman bencana (syirik)?!â Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata, âMaka tidak ada lagi yang merasa aman dari terjatuh dalam kesyirikan kecuali orang yang bodoh tentangnya dan juga tidak memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan diri darinya; yaitu ilmu tentang Allah, ilmu tentang ajaran Rasul-Nya yaitu mentauhidkan-Nya serta larangan dari perbuatan syirik terhadapnya.â (Fathul Majid, hal. 72).
Ketiga belas, orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti masuk neraka. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âBarang siapa yang menjumpai Allah (mati) dalam keadaan mempersekutukan sesuatu dengan-Nya maka pasti masuk neraka.â (HR. Muslim)
Keempat belas, orang yang berbuat syirik maka amalnya tidak akan diterima. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙ ÙÙ ÙÙاÙÙ ÙÙرÙجÙÙ ÙÙÙÙاء رÙبÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙعÙÙ ÙÙ٠عÙÙ ÙÙا٠صÙاÙÙØا٠ÙÙÙÙا ÙÙØ´ÙرÙÙ٠بÙعÙبÙادÙة٠رÙبÙÙÙ٠أÙØÙداÙ
âMaka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan apapun dengan Allah dalam beribadah kepada tuhannya itu.â (QS. Al Kahfi: 110)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata sembari menukilkan ayat, â[Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya] artinya barangsiapa yang menginginkan pahala dan balasan kebaikan dari-Nya, [maka hendaklah dia beramal shalih], yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah. [dan dia tidak mempersekutukan apapun dalam beribadah kepada kepada Tuhannya] Artinya dia adalah orang yang hanya mengharapkan wajah Allah saja dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Inilah dua buah rukun diterimanya amalan. Suatu amal itu harus ikhlas untuk Allah dan benar yaitu berada di atas tuntunan syariat Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam.â (Tafsir Ibnu Katsir, 5/154). Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam juga bersabda yang artinya, âBarang siapa yang mendatangi paranormal kemudian menanyakan sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.â (HR. Muslim dan Ahmad)
Kelima belas, seorang mujahid, daâi atau ahli baca Quran serta dermawan yang terjangkiti kesyirikan maka akan diadili pertama kali pada hari kiamat dan kemudian dibongkar kedustaannya lalu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan wajahnya tertelungkup dan diseret oleh Malaikat.
Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âSesungguhnya orang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan kemudian ditampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, âApa yang kamu lakukan dengannya?â Dia menjawab, âAku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid.â Allah berfirman, âEngkau dusta, sebenarnya engkau berperang karena ingin disebut sebagai pemberani. Dan itu sudah kau dapatkan.â Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah kelapangan harta. Dia didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, âApakah yang sudah kamu perbuat dengannya?â Dia menjawab, âTidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk menginfakkan harta di jalan-Mu kecuali aku telah infakkan hartaku untuk-Mu.â Allah berfirman, âEngkau dusta, sebenarnya engkau lakukan itu demi mendapatkan julukan orang yang dermawan, dan engkau sudah memperolehnya.â Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca Al Quran. Dia didatangkan kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah didapatkannya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, âApakah yang sudah kau perbuat dengannya ?â Maka dia menjawab, âAku menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca Al Quran karena-Mu.â Allah berfirman, âEngkau dusta, sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya disebut orang alim. Engkau membaca Quran supaya disebut sebagai Qariâ.â Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.â (HR. Muslim)
Keenam belas, orang yang berbuat syirik akan merasa kecanduan dengan sesembahannya dan ditelantarkan oleh Allah. Abdullah bin âUkaim meriwayatkan secara marfuâ (sampai kepada Nabi) bahwasanya beliau bersabda, âBarang siapa yang menggantungkan sesuatu (jimat dan semacamnya, red) maka dia akan dibuat bersandar dan tergantung kepadanya.â (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dinilai hasan Al Arnaâuth dalam Takhrij Jamiâul Ushul 7/575)
Ketujuh belas, orang yang menyembah selain Allah adalah orang paling sesat sejagad raya. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙ ÙÙ٠أÙضÙÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙÙ ÙÙدÙعÙÙ Ù Ù٠دÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙÙا ÙÙسÙتÙجÙÙب٠ÙÙÙ٠إÙÙÙÙ ÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙÙÙا٠ÙØ©Ù ÙÙÙÙ٠٠عÙ٠دÙعÙائÙÙÙ٠٠غÙاÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙØ°Ùا ØÙØ´Ùر٠اÙÙÙÙاس٠ÙÙاÙÙÙا ÙÙÙÙ٠٠أÙعÙدÙاء ÙÙÙÙاÙÙÙا بÙعÙبÙادÙتÙÙÙÙ Ù ÙÙاÙÙرÙÙÙÙ
âDan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyeru kepada sesembahan-sesembahan selain Allah, sesuatu yang jelas-jelas tidak dapat mengabulkan doa hingga hari kiamat, dan sesembahan itu juga lalai dari doa yang mereka panjatkan. Dan apabila umat manusia nanti dikumupulkan (pada hari kiamat) maka sesembahan-sesembahan itu justru akan menjadi musuh serta mengingkari peribadatan yang dilakukan oleh para pemujanya.â (QS. Al Ahqaf: 5-6)
Kedelapan belas, orang yang berbuat syirik adalah sosok-sosok manusia yang sangat dungu lagi tidak mau mengambil pelajaran. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙÙئÙ٠سÙØ£ÙÙÙتÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙزÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙسÙÙÙ Ùاء٠٠Ùاء٠ÙÙØ£ÙØÙÙÙا بÙÙ٠اÙÙØ£ÙرÙض٠٠Ù٠بÙعÙد٠٠ÙÙÙتÙÙÙا ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙÙÙ٠بÙÙ٠أÙÙÙØ«ÙرÙÙÙÙ Ù ÙÙا ÙÙعÙÙÙÙÙÙÙÙ
âDan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka; Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?â Tentu mereka akan menjawab, âAllahâ, Katakanlah, âSegala puji bagi Allah.â tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.â (QS. Al âAnkabut: 63)
Allah juga berfirman,
Ø£ÙÙÙØ´ÙرÙÙÙÙÙÙ Ù Ùا Ùا٠ÙÙØ®ÙÙÙÙÙ Ø´ÙÙÙئا٠ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ®ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙا٠ÙÙسÙتÙØ·ÙÙعÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙصÙرا٠ÙÙÙا٠أÙÙÙÙسÙÙÙÙ Ù ÙÙÙصÙرÙÙÙÙ
âApakah mereka itu mau mempersekutukan (dengan Allah) sesuatu yang tidak bisa menciptakan apa-apa dan mereka sendiri pun sebenarnya diciptakan, mereka juga tidak sanggup memberikan sedikitpun pertolongan dan tidak bisa pula menolong diri mereka sendiri.â (QS. Al Aâraaf: 191-192)
Allah jalla wa âala juga berfirman,
ÙÙاÙÙÙØ°ÙÙÙ٠تÙدÙعÙÙÙÙ Ù Ù٠دÙÙÙÙÙÙ Ù Ùا ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙØ·ÙÙ ÙÙر٠إÙ٠تÙدÙعÙÙÙÙÙ Ù ÙÙا ÙÙسÙÙ ÙعÙÙا دÙعÙاءÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ٠سÙÙ ÙعÙÙا Ù Ùا اسÙتÙجÙابÙÙا ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙÙÙا٠ÙØ©Ù ÙÙÙÙÙÙرÙÙÙ٠بÙØ´ÙرÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙا ÙÙÙÙبÙÙئÙÙÙ Ù ÙØ«ÙÙÙ Ø®ÙبÙÙرÙ
âDan sesembahan-sesembahan selain-Nya yang kalian seru itu tidak bisa menguasai setipis kulit ari sekalipun. Jika kalian menyeru mereka (berhala), maka mereka itu tidak bisa mendengar doa kalian. Dan seandainya mereka itu bisa mendengar maka mereka juga tidak akan bisa mengabulkan permintaan kalian, dan pada hari kiamat nanti mereka akan mengingkari perbuatan syirik kalian, dan tiada yang bisa menyampaikan kepadamu tentang hakikat segala hal sebagaimana (Allah) Zat yang maha mengetahui.â (QS Faathir: 13-14)
Kesembilan belas, orang yang berbuat syirik adalah orang yang berkepribadian rendah dan tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âThiyarah (menganggap sial karena melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu) adalah syirik. Thiyarah adalah syirikâ¦â (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih, lihat Al Jadid, hal. 259)
Kedua puluh, amalan orang yang berbuat syirik atau mengangkat thaghut (sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti sehingga menjadi sosok tandingan bagi Allah) akan berubah menjadi penyesalan abadi di akhirat kelak. Allah taâala berfirman,
Ø¥Ùذ٠تÙبÙرÙÙأ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ٠اتÙÙبÙعÙÙا٠٠ÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ٠اتÙÙبÙعÙÙا٠ÙÙرÙØ£ÙÙÙا٠اÙÙعÙØ°Ùاب٠ÙÙتÙÙÙØ·ÙÙعÙت٠بÙÙÙ٠٠اÙØ£ÙسÙبÙاب٠ÙÙÙÙاÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ٠اتÙÙبÙعÙÙا٠ÙÙÙ٠أÙÙÙÙ ÙÙÙÙا ÙÙرÙÙØ©Ù ÙÙÙÙتÙبÙرÙÙØ£Ù Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ùا تÙبÙرÙÙؤÙÙا٠٠ÙÙÙÙا ÙÙØ°ÙÙÙÙÙ ÙÙرÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙ٠أÙعÙÙ ÙاÙÙÙÙÙ Ù ØÙسÙرÙات٠عÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ùا ÙÙ٠بÙØ®ÙارÙجÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙارÙ
â(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan ketika segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti; âSeandainya kami dapat kembali ke dunia, pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.â Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluardari api neraka.â (QS. Al Baqarah: 166-167)
Kedua puluh satu, orang yang berbuat syirik sehingga mencintai sesembahan atau pujaannya sebagai sekutu dalam hal cinta ibadah maka dia tidak akan bisa merasakan manisnya iman. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âAda tiga ciri, barang siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan manisnya iman: (1) Apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada segala sesuatu selain keduanya. (2) Apabila dia bisa mencintai seseorang hanya karena Allah saja. (3) Apabila dia merasa begitu benci untuk kembali dalam kekafiran setelah Allah selamatkan dirinya darinya sebagaimana orang yang tidak mau dilemparkan ke dalam kobaran api.â (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua puluh dua, orang yang berbuat syirik maka tidak akan diberikan kecukupan oleh Allah. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙ ÙÙ ÙÙتÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ØÙسÙبÙÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠بÙاÙÙغ٠أÙÙ ÙرÙÙÙ ÙÙد٠جÙعÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ø´ÙÙÙØ¡Ù ÙÙدÙراÙ
âDan barang siapa yang bertawakal kepada Allah (bertauhid dan tidak menyandarkan hatinya kepada selain Allah) maka Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan menyelesaikan urusannya, dan Allah telah menentukan takdir dan ketentuan waktu bagi segala sesuatu.â (QS. Ath Thalaq: 3)
Kedua puluh tiga, celakalah budak harta benda dan pemuja mode busana. Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam bersabda yang artinya, âBinasalah hamba dinar, hamba dirham, hamba Khamishah, hamba Khamilah. Jika dia diberi maka dia senang tapi kalau tidak diberi maka dia murka. Binasalah dan rugilah diaâ¦â (HR. Bukhari)
Khamishah adalah kain dari bahan sutera atau wol yang bercorak, sedangkan Khamilah adalah kain beludru (lihat Al Jadid, hal. 330 dan Fathul Majid, hal. 365).
Syaikh Muhammad bin Abdul âAziz Al Qarâawi mengatakan, âHadits itu menunjukkan bahwasanya barang siapa yang menjadikan (kesenangan) dunia sebagai tujuan akhir kehidupan serta puncak cita-citanya maka sesungguhnya dia telah menyembahnya dan mengangkatnya sebagai sekutu selain Allah.â (Al Jadid, hal. 332).
Kedua puluh empat, orang yang berbuat syirik pasti akan tertimpa bencana atau siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Allah taâala berfirman,
ÙÙÙÙÙÙØÙØ°Ùر٠اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙØ®ÙاÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙ٠أÙÙ ÙرÙÙ٠أÙ٠تÙصÙÙبÙÙÙÙ Ù ÙÙتÙÙÙة٠أÙÙÙ ÙÙصÙÙبÙÙÙ٠٠عÙØ°Ùاب٠أÙÙÙÙÙ Ù
âMaka hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi urusan Rasul kalau-kalau mereka itu akan tertimpa fitnah (bala/bencana) atau siksa yang sangat pedih.â (QS. An Nuur: 63)
-bersambung, insya Allah-
***
Penulis: Abu Muslih Ari Wahyudi
Awas Syirik!!! (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar